Thursday, October 10, 2013

Tes Visus (Tajam Pengelihatan)

Di kalangan refraksionis (ahli pemeriksaan refraksi mata) dan kedokteran mata, dikenal dengan istilah uji visus dasar (visus = tajam penglihatan). Pada prinsipnya, uji visus ini adalah upaya untuk mengetahui ketajaman penglihatan seseorang dan menilainya dengan dibandingkan penglihatan normal. Jadi, hasil dari uji visus ini berupa angka perbandingan yang menggambarkan kemampuan penglihatan pasien yang diuji bila dibandingkan dengan penglihatan orang normal.
Alat yang dipakai sebagai obyek tes untuk tes visus ini (biasa disebut optotip) adalah berupa kartu besar atau papan yang berisi huruf - huruf atau angka atau gambar/simbol dalam berbagai ukuran (tertentu) yang disusun urut dari yang terbesar di atas, makin kebawah makin kecil. Setiap ukuran huruf diberi kode angka yang dipakai untuk menilai kemampuan penglihatan orang yang diuji. Dalam penulisan kode - kode tersebut, ada 3 standar notasi yang sering digunakan, yaitu notasi metrik (Belanda), notasi feet (Inggris/imperial), dan notasi desimal (Amerika). Notasi metrik bisa dikenali dengan nilai pembilang yang umumnya 6 (6/…), feet dengan nilai 20 (20/…) dan desimal, sesuai dengan namanya, notasinya berbentuk bilangan desimal (0,…). Ukuran huruf terbesar pada optotip, umumnya berkode 6/60 atau 20/200 atau 0,1.
Penempatan optotip (banyak yang menyebut  Snellen chart), sebaiknya berada di area yang penerangannya bagus namun tidak menimbulkan efek silau. Akan sangat bagus bila ditempatkan di bawah downlight yang cukup terang, dalam ruang yang penerangannya redup.

Cara pengujiannya, tempatkan diri orang yang akan diperiksa tajam penglihatannya sejarak 6 meter (20 feet) dari optotip, tutup sebelah mata  dengan tangan (jangan dipejamkan) dan amati huruf- huruf (atau angka, atau simbol) yang menjadi obyek tes pada optotip tersebut secara urut dari yang terbesar. Kita sebagai pemeriksa berikan instruksi yang jelas, yaitu suruh OP perhatikan baris huruf terkecil yang masih mampu dilihat dengan jelas, lihat kodenya. Jika OP masih mampu melihat dengan jelas huruf - huruf yang berkode 6/30, dan baris huruf di bawahnya tidak mampu lagi, berarti nilai ketajaman penglihatan OP adalah 6/30. Angka 6 menyatakan jarak OP dengan optotip (jarak periksa) yaitu 6 meter, sedangkan angka 30 menyatakan bahwa huruf tersebut masih bisa dilihat dengan jelas oleh penglihatan normal dari jarak 30 meter. Ini bisa dikatakan bahwa OP memiliki tajam penglihatan sebesar 6/30 atau 1/5 (atau 20%) dari penglihatan normal. Lakukan untuk mata yang sebelah lagi, dengan cara yang sama seperti sebelumnya. Mengapa tidak dilakukan dengan kedua mata terbuka secara bersamaan? Karena ada kemungkinan terjadi perbedaan kemampuan antara mata kiri dengan yang kanan, jadi harus dilakukan penilaian sendiri - sendiri untuk mata kanan dan kiri. Penglihatan yang normal akan memiliki skor 6/6 (20/20 dalam notasi feet) yang berarti mampu melihat jelas huruf - huruf yang berkode 6/6 (20/20 dalam notasi feet) pada optotip.

No comments:

Post a Comment