Di kalangan refraksionis (ahli pemeriksaan
refraksi mata) dan kedokteran mata, dikenal dengan istilah uji visus dasar
(visus = tajam penglihatan). Pada prinsipnya, uji visus ini adalah upaya untuk
mengetahui ketajaman penglihatan seseorang dan menilainya dengan dibandingkan
penglihatan normal. Jadi, hasil dari uji visus ini berupa angka perbandingan
yang menggambarkan kemampuan penglihatan pasien yang diuji bila dibandingkan
dengan penglihatan orang normal.
Alat yang dipakai sebagai obyek tes untuk
tes visus ini (biasa disebut optotip) adalah berupa kartu besar atau papan yang
berisi huruf - huruf atau angka atau gambar/simbol dalam berbagai ukuran
(tertentu) yang disusun urut dari yang terbesar di atas, makin kebawah makin
kecil. Setiap ukuran huruf diberi kode angka yang dipakai untuk menilai
kemampuan penglihatan orang yang diuji. Dalam penulisan kode - kode tersebut,
ada 3 standar notasi yang sering digunakan, yaitu notasi metrik (Belanda),
notasi feet (Inggris/imperial), dan notasi desimal (Amerika). Notasi metrik
bisa dikenali dengan nilai pembilang yang umumnya 6 (6/…), feet dengan nilai 20
(20/…) dan desimal, sesuai dengan namanya, notasinya berbentuk bilangan desimal
(0,…). Ukuran huruf terbesar pada optotip, umumnya berkode 6/60 atau 20/200
atau 0,1.
Penempatan optotip (banyak yang
menyebut Snellen chart), sebaiknya
berada di area yang penerangannya bagus namun tidak menimbulkan efek silau.
Akan sangat bagus bila ditempatkan di bawah downlight yang cukup terang, dalam
ruang yang penerangannya redup.
Cara pengujiannya, tempatkan diri orang
yang akan diperiksa tajam penglihatannya sejarak 6 meter (20 feet) dari
optotip, tutup sebelah mata dengan
tangan (jangan dipejamkan) dan amati huruf- huruf (atau angka, atau simbol)
yang menjadi obyek tes pada optotip tersebut secara urut dari yang terbesar.
Kita sebagai pemeriksa berikan instruksi yang jelas, yaitu suruh OP perhatikan
baris huruf terkecil yang masih mampu dilihat dengan jelas, lihat kodenya. Jika
OP masih mampu melihat dengan jelas huruf - huruf yang berkode 6/30, dan baris
huruf di bawahnya tidak mampu lagi, berarti nilai ketajaman penglihatan OP adalah
6/30. Angka 6 menyatakan jarak OP dengan optotip (jarak periksa) yaitu 6 meter,
sedangkan angka 30 menyatakan bahwa huruf tersebut masih bisa dilihat dengan
jelas oleh penglihatan normal dari jarak 30 meter. Ini bisa dikatakan bahwa OP
memiliki tajam penglihatan sebesar 6/30 atau 1/5 (atau 20%) dari penglihatan
normal. Lakukan untuk mata yang sebelah lagi, dengan cara
yang sama seperti sebelumnya. Mengapa tidak dilakukan dengan kedua mata terbuka
secara bersamaan? Karena ada kemungkinan terjadi perbedaan kemampuan antara
mata kiri dengan yang kanan, jadi harus dilakukan penilaian sendiri - sendiri
untuk mata kanan dan kiri. Penglihatan yang normal akan memiliki skor 6/6
(20/20 dalam notasi feet) yang berarti mampu melihat jelas huruf - huruf yang
berkode 6/6 (20/20 dalam notasi feet) pada optotip.
No comments:
Post a Comment