Thursday, October 10, 2013

Tes Pengukuran Gerak

Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk. Dimana gerak refleks ini merupakan gerak yang dihasilkan oleh jalur saraf yang paling sederhana. Jalur saraf ini dibentuk oleh sekuen dari neuron sensorik ,interneuron, dan neuron motorik, yang mengalirkan impuls saraf untuk tipe refleks tertentu. Gerak refleks yang paling sederhana hanya memerlukan dua tipe sel saraf, yaitu neuron sensorik dan neuron motorik. Gerak refleks bekerja bukanlah Gerak refleks disebabkan oleh rangsangan tertentu yang biasanya mengejutkan dan menyakitkan. Misalnya bila kaki menginjak paku,secara otomatis kita akan menarik kaki dan akan berteriak. Refleks juga terjadi ketika kita membaui makanan enak , dengan keluarnya air liur tanpa disadari.

Tes pengukuran refleks ini bertujuan untuk menilai sejauh mana refleks seseorang, khususnya ketika kakinya dipukul menggunakan hammer.
1. Range of Motion
    Alat yang Digunakan        : goniometer
          Tahapan tes                       :
          1.      Mintalah OP untuk meluruskan tangannya ke depan
          2.      Letakan goniometer tepat pada siku OP
          3.      Mintalah OP untuk menyentuhkan tangannya ke bahu
          4.      Lihat dan catat derajat sudut yang dibentuk siku OP
          5.      Lakukan bergantian pada tangan kanan dan kiri
    2.  MMT (Manual Muscle Test)
   
Cara Pengujian      :
1.  OP diposisikan sedemikian rupa sehingga otot mudah berkontraksi sesuai dengan kekuatannya. Posisi yang dipilih harus memungkinkan kontraksi otot dan gerakan mudah diobservasi.
2.      Bagian tubuh yang dites harus terbebas dari pakaian yang menghambat.
3.      Berikan penjelasan dan contoh gerakan yang harus dilakukan.
4.      OP mengontraksikan ototnya dan stabilisasi diberikan pada segmen proksimal.
5.      Selama terjadi kontraksi, gerakan yang terjadi diobservasi, baik palpasi pada tendon.
6.      Memberikan tahanan pada otot yang dapat bergerak dengan luas, gerak sendi penuh dengan melawan grafitasi.
7.      Melakukan pencatatan hasil MMT.Gunakan taxonomydibawah ini ketika mencatat dan melaporkan hasil uji kekuatan otot:
a)      5 : mampu bergerak dengan luas, gerak sendi penuh, melawan gravitasi, dan melawan tahanan maksimal. à Normal
b)      4 : mampu bergerak dengan luas, gerak sendi penuh, melawan gravitasi, dan melawan tahanan sedang. à Good
c)      3 : mampu bergerak dengan luas, gerak sendi penuh, melawan gravitasi, tanpa tahanan. à Fair
d)     2 : mampu bergerak dengan luas, gerak sendi penuh, tanpa melawan gravitasi. à Poor
e)      1 : tidak ada gerakan sendi, tetapi kontraksi otot dapat dipalpasi. à Trace
0 : kontraksi otot tidak terdeteksi dengan palpasi.à Zero

No comments:

Post a Comment